Blog

  • 4 Langkah Sukses Beternak Ayam Kampung

    Untuk bisa berhasil dalam beternak ayam kampung, ada beberapa aspek yang harus dikuasai, yakni proses produksi dan pemasaran. Dalam proses produksi, ada beberapa poin penting yang harus dipikirkan, yaitu pengadaan bibit/anak ayam, sistem perkandangan dan perawatan.

    Kemudian untuk pemasaran, penting juga mempertimbangkan sistem pemasaran dan bentuk akhir produk yang akan dipasarkan. Mari kita urai satu per satu.

    Pengadaan Bibit/Anak Ayam

    Untuk peternakan yang efektif, anak ayam bisa didapat dengan membeli DOC (Day Old Chicken) / anak ayam yang baru menetas. Cara lain dengan menetaskan sendiri menggunakan mesin penetas.

    Jika pilihannya adalah membeli DOC ayam kampung, pertimbangkan jumlah yang hendak anda beli dengan luasan kandang pembesaran yang anda punya. Jangan lupa pula pertimbangkan aspek modal karena ini berkaitan dengan belanja pakan. Cara ini lebih efektif ketimbang menetaskan sendiri.

    Untuk menetaskan sendiri, berarti terlebih dulu anda harus mempunyai telur. Ini bisa didapat dari induk ayam betina yang anda punya atau membeli dari peternak lain.

    Kelemahan cara ini adalah, anda akan direpotkan dengan urusan pengadaan telur dalam jumlah tertentu dan harus memiliki mesin penetas telur.

    Di luar pilihan membeli DOC atau menetaskan telur sendiri, yang perlu anda pertimbangkan juga adalah pemilihan jenis bibit anaknya ayamnya.

    Pemilihan Jenis Kandang Ayam

    Hal selanjutnya yang perlu anda siapkan adalah kandang. Jenis atau model kandang yang umumnya dipakai para peternak ayam kampung ada 3 macam; pertama Sistem ren, Model ini efektif untuk peternakan ayam kampung. Untuk model ini, kandang memiliki 2 bagian, yakni area untuk pengumbaran dan area berteduh. Lazimnya, luas area pengumbaran 2/3 dari luas kandang. Sisanya adalah area untuk berteduh.

    Kedua Kandang postal. Lazimnya dipakai untuk ayam potong/pedaging.Beberapa peternak ayam kampung juga menggunakan jenis ini karena peternaknya berorientasi pada ayam kampungnya sebagai ayam potong/pedaging.

    Ketiga Kandang Battery Kandang ini dibuat bertingkat 3 – 4 lantai di mana dalam satu sekat/kotak persegi terdiri satu ayam. Sedangkan lantai dibuat miring ke depan. Kandang sistem ini dipakai untuk peternak ayam petelur.

    Perawatan/Pembesaran

    Dalam perawatan ini, peternak harus menyiapkan pakan ternak berkualitas baik dan obat-obatan alami atau obat kimia.

    Untuk menekan biaya produksi, anda sebagai peternak pemula mesti menyiapkan pakan ternak alami, seperti dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun lamtoro yang sudah lazim dipakai peternak karena kandungan nutrisi dan zat lain yang berguna bagi kesehatan ayam.

    Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari dengan komposisi pakan dari pabrik (voor) dan pakan alternative seperti dedak dan sayuran sebagai campuran.

    Pemasaran

    Bagian akhir yang menunjang kesuksesan anda dalam beternak ayam kampung adalah pemasaran. Untuk peternakan tadisional, peternak biasanya menjual langsung ayamnya ke pasar atau ke pedagang ayam keliling.

    Cara itu kurang menguntungkan, terutama jika menjualnya ke pedagang keliling atau penadah karena penadah juga mesti mendapat untung jualan.

    Akan lebih efektif jika anda menjualnya ke pelanggan langsung, misalnya dengan pengusaha rumah makan dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam dalam kegiatan usahanya.

  • Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung

    Dari sudut kacamata bisnis, ternak ayam kampung menjadi salah satu bisnis yang sangat menarik untuk kita tekuni. Alasannya adalah membudidayakan ayam kampung dirasa cukup mudah dibandingkan dengan ternak ayam broiler. Apalagi yang perlu kita perhatikan yaitu harga dari ayam kampung sendiri saat ini cenderung naik berbanding terbalik dengan harga ayam broiler yang lebih fluktuatif. Jika anda ingin memulai usaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak ayam kampung perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini:

    Gali informasi sebelum beternak

    Apapun jenis usaha yang akan anda jalani pastinya, diperlukan informasi serta pengetahuan yang cukup sehingga hasil dari usaha yang anda jalani bisa mencapai kesuksesan, tidak terkecuali dengan bisnis ternak ayam kampung. Jangan sampai ketika sedang memulai bisnis ini, anda akan merasa kebingungan di tengah jalan dan tidak mampu menguasai teknis beternak yang baik sehingga hasilnya tidak akan bisa optimal serta ancaman kegagalan pun bisa menjumpai anda. Oleh karena itu, pelajari bagaimana teknis beternak ayam kampung yang baik dan ketahui bagaimana proses pembibitan, perawatan, hingga proses perkembangbiakannya bisa anda kuasai dengan baik. Anda pun bisa mencari informasi tersebut di berbagai media online, buku, maupun majalah seperti yang Anda lakukan saat ini.

    Selain itu jalin komunikasi dengan para peternak ayam kampung yang lain, yang bisa diajak bertukar pikiran tentang pengalaman beternak ayam kampung. Jika anda masih memulai usaha ternak ayam kampung anda bisa melakukan kerjasama pembelian bibit ayam kampung dari beternak yang bersangkutan.

    Anda juga bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan budidaya ayam kampung oleh beberapa instansi baik dari dinas pertanian maupun dari swasta. Kegiatan tersebut bisa membantu anda dalam memperkaya pengetahuan serta memperoleh petunjuk teknis cara ternak ayam kampung yang benar dan sesuai dengan anjuran.

    Perhatikan Persyaratan Beternak Ayam

    Sejak jaman dahulu kala petani kita sudah melakukan ternak ayam kampung dengan sistem umbaran, namun ternyata pola pemeliharaan umbaran kurang efisien untuk dijalankan di masa sekarang karena pemeliharaan yang ala kadarnya serta pertumbuhan bobot ayam dan produksi telur nya masih cukup rendah.

    Sebagai contohnya apabila beternak ayam kampung secara tradisional atau umbaran Anda membutuhkan waktu hampir 6 bulan untuk mencapai bobot 1 kg ayam kampung, sedangkan jika kita beternak secara intensif kita hanya membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 bulan untuk mendapatkan ayam pedaging yang siap jual.

    jika ingin memulai bisnis ternak ayam kampung sebaiknya Anda harus memperhatikan betul persyaratan lokasi serta teknik budidaya yang sesuai dengan standar peternakan. Apabila kondisi peternakan baik maka bisa membuat para peternak menjalankan usahanya secara fokus.

    Fokus Menentukan Arah Usaha

    Sedari awal tentukan arah usaha peternakannya, mau bisnis ayam pedaging atau ayam petelur. Hal ini untuk memilih DOC (bibit ayam kampung) yang tepat dan sesuai dengan bibit untuk petelur atau pedaging, sehingga hasil dari ternak bisa optimal. Kesalahan yang sering dilakukan oleh petani kita adalah kurang fokus dalam memilih jenis usaha, kebanyakan dari mereka beternak kedua-duanya tanpa memisahakan bibit ayam kampung (DOC) sesuai dengan tipe perkembangannya. Akibatnya hasil ternak pun kurang optimal dan rugi dari sisi biaya pemeliharaan.

    Yang perlu menjadi cacatan penting adalah DOC petelur dan DOC pedaging berbeda dalam sistem pemeliharaanya. DOC petelur dalam pemeliharaanya lebih difokuskan kepada percepatan bertelur dan kuantitas telur ayam, sedangkan DOC pedaging pemeliharaanya lebih pada kualitas dagingnya dan lama pemeliharaan. Jadi, sebaiknya DOC petelur dan DOC pedaging jangan sampai tertukar pemeliharaannya karena bisa berdampak langsung terhadap biaya pemeliharaan.

    Mulailah Dari Tahapan Termudah Bagi Pemula

    Bagi Anda yang mau memulai bisnis ternak ayam kampung sebaiknya menggunakan tahapan termudah dalam memulai peternakannya, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam segi investasi dan pendanaan. Berikut ini kami sampaikan beberapa langkah sederhana dalam memulai bisnis ternak ayam kampung.

    Jika Anda memilih menjalankan ternak ayam kampung pedaging, sebaiknya memulai bisnis ini dengan membeli DOC untuk dikembangbiakan. Cara pemeliharaan ayam pedaging dirasa cukup mudah dibandingkan pelihara ayam petelur. Waktu pembesaran ayam pedaging hingga siap panen cenderung lebih singkat sekitar 2 – 2,5 bulan. Apabila sudah melewati tahapan pembesaran ayam pedaging, Anda bisa memulai menambah segmen usaha seperti pembibitan ayam pedaging maupun ternak ayam petelur.

    Untuk Anda yang mau memulai bisnis ayam kampung petelur, bisa memulai usaha dengan membeli dara ayam petelur berusia 4 hingga 5 bulan. Pelihara ayam tersebut sampai siap untuk menghasilkan telur pada usia 6 bulan. Cara ini terbilang cukup singkat dan efektif daripada membeli DOC yang membutuhkan waktu pemeliharaan lebih lama dan untuk mengurangi resiko selama masa pemeliharaan.

    Namun demikian, Anda juga bisa membeli DOC petelur dengan mempertimbangkan memudahkan adaptasi ayam terhadap lingkungan baru sehingga lebih mudah dalam menghasilkan telur. Yang menjadi catatan penting adalah Anda perlu didampingi oleh orang yang sudah pengalaman di bidang ternak ayam kampung sehingga memudahkan dalam berkonsultasi serta bisa memastikan bahwa usaha ternak yang kita rintis bisa berjalan dengan baik.

    Pelajari Waktu Memulai Beternak

    Dalam memulai beternak ayam kampung perlu mempertimbangkan keadaan musim, karena bisa berpengaruh terhadap hasil ternak. Kami menyarankan untuk memulai beternak ayam kampung ketika musim kemarau atau awal musim kemarau. Pada musim tersebut, kita akan lebih mudah dalam proses pemeliharaan.

    Kami contohkan, pada musim kemarau Anda lebih mudah dalam memelihara DOC pada malam hari karena cuacanya cukup mendukung. Namun jika dilakukan pada musim penghujan, pemeliharaan DOC akan lebih repot karena kelembapannya tinggi dan cuaca yang dingin. Apalagi ketika memasuki pancaroba atau pergantian musim, DOC lebih gampang terserang penyakit.

    “Apabila Anda terpaksa memulai beternak ayam kampung ketika musim penghujan, kami sarankan untuk memelihara doc di kandang yang memiliki pemanas. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan serangan penyakit dan kematian. Kami tidak menyarankan memulai beternak ayam kampung ketika masa pancaroba”

    Dalam beternak ayam kampung bisa dilakukan sepanjang tahun karena memang permintaan akan ketersediaan ayam kampung cukup stabil, begitupun dengan harganya yang cenderung stabil dan makin merangkak naik. Lonjakan harga dan permintaan pasar biasanya terjadi pada waktu hari raya. Sebaiknya menjelang hari raya, produksinya digenjot untuk memenuhi permintaan pasar.

    Perhatikan Perlengkapan Ternak dan Manajemen Pemeliharaan

    Anda perlu memperhatikan kelengkapan peralatan ternak serta melakukan manajemen pemeliharaan yang sesuai standar. Pastikan berbagai kebutuhan ternak sudah mencukupi dalam hal jumlah serta kualitasnya. Pada umumnya peternakan yang sudah melakukan teknik pemeliharaan sesuai standar sudah mempunyai perlengkapan yang memadai.

    Jagalah kebersihan kandang ayam, pastikan tempat pakan dan minum sesuai dengan jumlah ayam yang dipelihara. Bersihkan kandang beserta peralatannya tidak terkecuali tempat pakan dan minum ketika sudah mulai kotor. Peralatan lain yang harus dimiliki oleh peternakan ayam kampung yaitu perlengkapan pembibitan seperti genset dan cooling room. Genset digunakan untuk mengantisipasi pemadaman listrik PLN karena bisa mengganggu proses penetasan telur. Apabila listrik terlalu lama padam maka telur terancam tidak bisa menetas.

    Dalam proses penetasan telur diperlukan mesin tetas yang dipakai secara manual maupun otomatis.

    Perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu cooling room dipakai dalam masa pembibitan yang merupakan ruang khusus tempat menyimpan telur yang memakai pendingin udara. Fungsi dari cooling room adalah sebagai media penyimpan sementara telur tetas sebelum dijual atau sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan. Untuk menyimpan telur tetas di cooling room sebaiknya memakai suhu dibawah suhu normal ruangan yaitu sekitar 25°C , gunanya untuk mencegah pertumbuhan embrio terlalu dini sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan.

    Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam beternak ayam kampung yaitu menajemen pemeliharaan yang baik. Aturlah waktu dalam pemeliharan ternak, mulai dari perawatan kandang, pemberian pakan ternak, pemberian vaksin dan penyemprotan disinfektan pada kandang. Buatlah catatan pada masing-masing periode beternak untuk digunakan sebagai bahan evaluasi beternak ke depan.

  • Cara Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung

    Bisnis ternak ayam kampung merupakan salah satu usaha peternakan yang cukup menjanjikan di Indonesia. Permintaan daging ayam kampung yang tinggi dan harga jual yang relatif stabil menjadi daya tarik bagi para peternak.

    Namun, untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis ini, ada beberapa rahasia yang perlu diketahui dan diterapkan. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

    1. Persiapan Matang

    Sebelum memulai bisnis ternak ayam kampung, penting untuk melakukan persiapan matang. Hal ini meliputi:

    • Perencanaan bisnis: Buatlah rencana bisnis yang jelas, termasuk tujuan, target pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.
    • Pengetahuan tentang beternak ayam kampung: Pelajari seluk beluk beternak ayam kampung, mulai dari
    • pemilihan bibit, pembuatan kandang, pemberian pakan, hingga pencegahan penyakit.
    • Persiapan modal: Hitunglah modal yang diperlukan untuk memulai bisnis ini, termasuk biaya kandang, bibit, pakan, dan peralatan.

    2. Pemilihan Bibit Unggul

    Bibit ayam kampung yang unggul adalah kunci utama keberhasilan ternak. Pilihlah bibit dari indukan yang sehat, memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit. Pastikan bibit berasal dari peternak terpercaya.

    3. Kandang yang Memadai

    Kandang yang baik akan membuat ayam kampung merasa nyaman dan terhindar dari penyakit. Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik, cukup luas, dan mudah dibersihkan.

    4. Pemberian Pakan yang Berkualitas

    Pakan yang berkualitas akan membantu ayam kampung tumbuh dengan cepat dan sehat. Berikan pakan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan ayam. Anda dapat menggunakan pakan pabrikan atau membuat sendiri dengan campuran dedak, jagung, dan sumber protein lainnya.

    5. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

    Penyakit merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan kerugian dalam beternak ayam kampung. Lakukan pencegahan penyakit dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksinasi secara rutin. Segera obati ayam yang terserang penyakit dengan tepat.

    6. Pemasaran yang Efektif

    Pemasaran yang efektif akan membantu Anda menjual hasil panen dengan harga yang menguntungkan. Anda dapat menjual daging ayam kampung secara langsung kepada konsumen, ke pasar tradisional, supermarket, atau restoran.

    7. Ketekunan dan Ketelatenan

    Beternak ayam kampung membutuhkan ketekunan dan ketelatenan. Anda harus selalu memantau kondisi ayam dan memberikan perawatan yang optimal.

  • Cara Memulai Bisnis Ternak Ayam Skala Rumahan yang Mudah

    Salah satu usaha di bidang peternakan yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar adalah bisnis ternak ayam. Daging ayam menjadi salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran jika permintaan akan daging ayam tidak pernah ada habisnya, sehingga menjalankan bisnis ternak ayam bisa menjadi peluang bisnis yang potensial.

    Cara Memulai Bisnis Ternak Ayam dengan Cara yang Mudah untuk Skala Kecil

    Meski berpotensi menjadi bisnis yang menjanjikan, namun bisnis ternak ayam juga memiliki persaingan yang cukup ketat. Sehingga diperlukan cara dan strategi yang matang agar ternak ayam yang Anda miliki bisa memenangkan persaingan pasar. Baik ayam kampung maupun ayam negeri bisa dipilih sebagai bisnis ternak ayam ini. Bagi Anda yang tertarik untuk memulai bisnis ayam ini, inilah beberapa langkah cara memulainya:

    1. Persiapkan Lahan Peternakan Ayam Terlebih Dahulu

    Lahan peternakan ayam adalah hal penting yang harus Anda persiapkan saat memulai bisnis ternak ayam. Untuk menentukan berapa luas lahan yang harus disiapkan, Anda harus menyesuaikannya dengan kebutuhan dan jumlah ayam yang akan di ternak. Hal ini menjadi penting supaya luas lahan untuk ayam tidak terlalu kecil untuk jumlah ayam yang Anda ternak. Sebab, jika lahannya sempit maka ayam-ayam itu akan hidup sambil bergesekan dan proses ternak menjadi tidak maksimal.

    Sebagai catatan, lahan peternakan sekitar 1-2 m biasanya cukup untuk 8 sampai 12 ekor ayam yang hidup di dalamnya. Itu berarti, jika jumlah ayam yang akan Anda ternak diatas 20 ekor atau bahkan lebih, maka sediakan lahan dengan luas lebih dari 2 m. Selain itu, untuk menghindari risiko terkena penyakit unggas, maka pastikan lahan yang Anda gunakan jaraknya tidak berdekatan dengan rumah warga sekitar.

    2. Membuat Kandang yang Sesuai dengan Jenis Ayam yang akan Diternak

    • Jika Anda sudah tahu kebutuhan lahan ternak tersebut maka kini saatnya untuk menyiapkan kandang. Jenis kandang yang biasa digunakan dalam ternak ayam ini diantaranya yaitu kandang dengan sistem postal, REN dan juga baterai.
    • Kandang dari jenis sistem REN merupakan jenis kandang terbuka dan tanpa atap, yang menggunakan pagar di bagian kandangnya. Walaupun ada juga jenis kandang yang menggunakan atap. Jenis kandang ini cocok digunakan untuk ternak ayam kampung karena ayam akan lebih leluasa untuk bergerak.
    • Kandang sistem postal adalah jenis kandang yang tertutup tanpa sekat dan umumnya diberikan sekam padi untuk bagian alas atau lantai kandang. Umumnya jenis kandang ini sangat cocok digunakan untuk jenis ternak ayam potong.
    • Kandang sistem baterai adalah jenis kandang ayam yang bertingkat dan bersekat. Umumnya jenis kandang ini akan sangat cocok untuk ternak ayam petelur.

    3. Membeli Bibit Ayam Berkualitas

    Jika ingin menghasilkan ayam-ayam yang berkualitas maka Anda harus memilih bibit yang berkualitas juga. Cobalah untuk membeli bibit DOC ayam yang kualitasnya bagus. Anakan ayam dengan usia di bawah 10 hari atau baru lahir dinamakan DOC. Beri vaksin pada DOC tersebut agar mereka bebas dari stres dan tak mudah terkena penyakit.

    4. Pilih Pakan yang Bagus

    Jenis pakan yang berkualitas juga akan menghasilkan ayam-ayam yang juga berkualitas. Sehingga hasil ternaknya menjadi sehat dan juga unggul. Jenis pakan ternak yang bisa Anda pilih diantaranya yaitu pelet, biji jagung, pur dan juga dedak.

    5. Menyiapkan Perlengkapan yang Diperlukan

    Persiapkan juga perlengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan ternak ayam ini. Perlengkapan pendukung ini meliputi hal-hal seperti irigasi, listrik, minuman dan masih banyak lagi. Dengan persiapan yang matang, maka proses ternak ayam bisa Anda lakukan dengan lebih optimal.

    Itulah beberapa cara memulai bisnis ternak ayam. Pada dasarnya, bisnis ini bisa menghadirkan keuntungan yang cukup besar. Diiringi dengan konsistensi, ketekunan, dan kerja keras, Anda bisa mengembangkan bisnis ini hingga mencapai keuntungan yang besar. Anda juga bisa berkonsultasi dengan praktisi & trainer UMKM dari Daya.id seputar bisnis ternak lainnya.

  • Cara Memulai Bisnis Ternak Ayam Kampung

    Tak dapat dipungkiri jika ayam menjadi salah satu hewan yang paling populer dijadikan santapan bagi masyarakat Indonesia. Saat bersantai mencari makan di restoran atau warung pinggir jalan, ayam selalu menjadi suguhan yang banyak dicari dan mudah ditemui di manapun kamu berada.

    Mengetahui hal tersebut, menggeluti bisnis ayam potong adalah salah satu ladang rezeki yang tentunya dapat menjanjikan untung dan tak lekang oleh waktu. Terbukti makin banyaknya pengusaha kuliner baru yang masih mengambil konsep makanan dengan bahan dasar ayam bermunculan.

    Berbicara soal berbisnis ayam potong, tahukah kamu jika ada dua jenis ayam yang sering dijadikan produk kuliner di Indonesia? Ya, kedua jenis ayam itu adalah ayam negeri dan ayam kampung yang sama-sama memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya. Menjalankan bisnis ternak kedua ayam tersebut hingga kini masih memiliki prospek keuntungan yang berlimpah.

    Nah, walaupun penikmat kuliner dari ayam kampung tidak sebanyak ayam negeri, bukan berarti menggeluti bisnis ternak ayam tersebut tidak menggiurkan. Bahkan, ada beragam keunggulan bisnis dan potensi keuntungan berlimpah yang hanya bisa dirasakan peternak ayam kampung. Penasaran? Langsung saja, simak kelebihan berbisnis ternak ayam kampung dan cara memulainya berikut ini.

    Kelebihan Beternak Ayam Kampung Ketimbang Ayam Negeri

    Peminat dari ayam kampung memang tidak sebanyak ayam negeri, begitu pula dengan jumlah peternaknya. Namun, konsumen dari ayam kampung masih terbilang sangat banyak dan mudah ditemui. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya penjual kuliner yang khusus menjajakan santapan dari ayam kampung saja.

    • Persaingan yang Tidak Ketat

    Bagi orang yang memiliki watak pebisnis, hal tersebut tentu menjadi celah bisnis yang menggiurkan. Pasalnya, tingkat persaingan dalam bisnis ayam kampung tidak seketat ayam negeri. Namun, prospek keuntungannya cukup lebar sehingga risiko kegagalannya dapat ditekan.

    • Harga Jual yang Tinggi

    Selain itu, bisnis ini juga memiliki kelebihan berupa harga jual yang cenderung lebih mahal dibanding ayam negeri. Jumlah peminatnya yang sedikit lebih sedikit ketimbang ayam negeri membuat harga ayam kampung menjadi lebih tinggi. Hal ini tentu membuat perbandingan keuntungan bisnis ayam kampung dengan ayam negeri setara meski persaingannya terasa lebih longgar.

    • Pemeliharaannya yang Mudah

    Tak hanya itu, proses pemeliharaannya juga tidak seribet dan sesulit ayam negeri. Tidak adanya penggunaan bahan kimia seperti yang dilakukan peternak ayam negeri membuat ayam kampung memiliki kondisi kesehatan yang lebih terjaga dan alami. Alhasil, banyak orang yang lebih gemar mengonsumsi ayam kampung karena tidak adanya penggunaan bahan kimia untuk membantu perkembangan tubuh atau dagingnya.

    Ayam kampung juga mudah untuk dipelihara karena daya tahan tubuhnya yang lebih kuat dan dapat hidup bebas di alam liar tanpa perhatian khusus selayaknya ayam negeri. Pemberian makan berupa biji-bijian serta vitamin saja sudah cukup agar ayam kampung dapat tumbuh dengan semestinya. Jadi, peternak tidak perlu mengeluarkan usaha ekstra untuk menjaga ayam kampung peliharaannya agar tetap sehat.

    • Bergizi Tinggi

    Kelebihan yang terakhir adalah banyak yang percaya jika unggas jenis tersebut memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibanding ayam negeri. Kuliner dari ayam kampung juga banyak diminati karena memiliki cita rasa yang lebih khas dan kuat. Penyebabnya tak lain karena tidak adanya penggunaan zat kimia pada proses pengembangan ayam kampung.

    Memakan daging ayam kampung dapat memberikan kandungan protein, vitamin, lemak, dan fosfor yang amat penting dibutuhkan tubuh. Jadi, dengan menggunakan geliat tersebut, penikmat makanan berbahan dasar ayam kampung akan semakin banyak nantinya. Bisnis ini pun akan menjadi ladang rezeki yang jauh lebih menguntungkan.

    Strategi Awal Berbisnis Ayam Kampung

    Sama halnya dengan membuka bisnis di bidang lainnya, bisnis ayam kampung juga memerlukan modal yang harus disiapkan. Namun, tak perlu takut, modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini terbilang tidak besar ketimbang membuka bisnis kebanyakan. Untuk bisa balik modalnya pun juga cukup cepat, tergantung dari strategi memulainya.

    Nah, untuk membuka bisnis ayam kampung, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan. Yang pasti, karena masih awal, ada dua jenis kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pebisnis ayam kampung, yakni biaya operasional dan biaya modal awal. Untuk lebih jelasnya, simak uraiannya berikut ini:

    • Biaya membeli/menyewa kandang: 3.000.000 Rupiah.
    • Tempat makan dan minum: 600.000 Rupiah.
    • Alat pemanas: 800.000 Rupiah.
    • Terpal: 400.000 Rupiah.
    • Bibit unggul: 8000 x 550 ekor = 4.400.000 Rupiah.
    • Pakan ayam: 6.000.000 Rupiah.
    • Obat/vitamin: 300.000 Rupiah.
    • Kebutuhan lain-lain: 1.000.000 Rupiah.
    • Total modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam kampung: 16.500.000 Rupiah.
    • Total biaya operasional = total modal – harga bibit unggul. Dengan perhitungan sebagai berikut: 16.500.000 –
    • 4.400.000 = 12.100.000 Rupiah.

    Tentunya, uraian modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam ternak di atas hanya berupa prakiraan saja. Bisa jadi, biaya tersebut menjadi lebih besar atau kecil saat memulai bisnis sesungguhnya. Untuk itu, agar kebutuhan modal tidak membengkak, usahakan untuk melakukan riset harga di pasaran terlebih dahulu.

    Nah, sekarang mulai perhitungan keuntungan bisnis ayam ternak saat masa panen tiba. Biasanya, masa panen ayam kampung adalah 2 sampai 3 bulan setelah membeli bibitnya. Dengan jumlah ayam 550 ekor dan sebut saja risiko kematiannya adalah 50 ekor, maka dengan harga jual ayam kampung 80 ribu per ekornya, didapat perhitungan seperti ini.

    • Jumlah ayam yang berhasil dipanen: 500 x 80.000=40.000.000 Rupiah.
    • Keuntungan bersih: 40.000.000 – 12.100.000= 27.900.000 Rupiah.
    • Keuntungan per bulan: 27.900.000 / 3 bulan= 9 jutaan.

    Berdasarkan perhitungan tersebut, bisa dipastikan jika bisnis ayam kampung dapat mengembalikan modal yang telah dikeluarkan hanya dalam waktu kurang dari dua bulan saja. Dalam kata lain, sejak masa panen pertama, pebisnis telah dapat menikmati kembali dana yang telah dijadikan modal sekaligus keuntungannya. Jadi, bisa dibayangkan bukan mudahnya menjadi pebisnis ayam kampung?